unnur@unnur.ac.id (022) 6034484

Webinar Bedah Buku Universitas Nurtanio (Unnur) dengan Universiti Utara Malaysia (UUM)

Pada hari Sabtu, 11 Desember 2021 telah dilaksanakan Bedah Buku “Tata Kelola Organisasi Dinamis, Transformasi Menuju Organisasi Era Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0” dengan Keynote Speakers: 1. Prof. Dr. Hj. Sedarmayanti, M.Pd. APU (Dosen Sekolah Pascasarjana Unnur) dan ,2. Dr. Solahuddin Ismail (Dekan School of Government UUM). Opening Speech: Dr. Drs. Hidayat, M.Si. (Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Nurtanio Bandung/Unnur). dengan moderator Dr. Encep Sopandi, S.Sos., M.Si. (Wakil Direktur I Sekolah Pascasarjana Unnur).

Dalam webinar Bedah buku ini dihadiri Wakil Rektor I Bidang Akademik Unnur Dr. Hj. Tita Meirina Djuwita, M.Si., Ketua Program Studi Magister Administrasi sekaligus juga Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unnur Dr. Drs. Yayat Rukayat, M.Si. dan para Dosen serta para mahasiswa Sekolah Pascasarjana Unnur. Dalam acara ini juga diberikan kesempatan diskusi dan Tanya jawab yang dinamis dari seluruh peserta webinar ini.

Dalam bedah buku ini Prof. Dr. Hj. Sedarmayanti, M.Pd., APU. mengajak para peserta webinar untuk memahami pengetahuan dalam konteks yang lebih luas, mencakup teori, praktis, dan tata cara menyesuaikan dengan kemajuan teknologi masa kini yang sejalan dengan tuntutan industri 4.0 dan masyarakat 5.0 yang menginginkan masyarakat untuk melakukan transformasi organisasi dalam rangka menjawab tuntutan zaman yang telah berkembang pesat.

Prof. Dr. Hj. Sedarmayanti, M.Pd. APU, menyatakan bahwa : Organisasi secara umum harus positif menerima pembaruan dan mengelolanya secara kreatif dan inovatif, agar masyarakat dapat menerima pembaruan. Jadi, sumber daya manusia dan sarana prasarana dalam semua bentuk organisasi harus mampu menyesuaikan dengan kebutuhan harus dipercepat agar organisasi tidak tertinggal. Untuk tujuan itu, pemimpin organisasi perlu memahami konsep dan kebutuhan industri 4.0 dan masyarakat 5.0 terlebih dahulu. Hal tersebut sebagai asas utama dalam memastikan organisasi dikelola setara dengan negara maju. Pengelolaan organisasi perlu memberi fokus kepada aset pengetahuan yang melibatkan seluruh masyarakat dalam memastikan segala perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan penilaian dipastikan dapat berjalan dengan lancar. Sumber daya manusia yang berpengetahuan sesuai dengan tuntutan organisasi perlu diperkokoh dan digerakkan secara tuntas dengan membuka peluang untuk terus menimba berbagi pengetahuan baru.

“Pemapar ke dua Dr. Solahuddin Ismail, dari Universiti Utara Malaysia dalam bedah buku ini membahas bab 18 sampai bab 25, dalam pembahasannya dinyatakan bahwa dalam tata kelola organisasi. 1. Keperluan kordinasi dan peka terhadap perubahan organisasi dan lingkungan.2. Kepentingan ilmu tata kelola dan kepengurusan organisasi dan 3.Pemberdayaan SDM.

Bentuk organisasi apapun sangat perlu untuk berkoloborasi sesama jabatan dan pejabat agar informasi dapat disampaikan dengan jelas dan tugas dapat dijalankan dengan baik, hambatan mesti punyai sensitivity ke atas perubahan yang berlaku sama ada di dalam maupun di luar organisasi, Analisis secara berkala harus dilakukan agar organisasi sentiasa berada pada tahap standard yang diperlukan. Perubahan yang berlaku sangat memerlukan perhatian untuk kekal atau membuat perubahan bagi mengoptimumkan segala sumber yang ada di dalam organisasi.

Selanjutnya Dr. Solahudin Ismail, memaparkan bahwa harus ada perencanaan strategis yang bersifat jangka pendek atau jangka panjang agar organisasi sentiasa berada di landasan yang diinginkan, Fokus pengembangan organisasi perlu sentiasa merujuk pada perubahan yang berlaku, sumber daya manusia dan pimpinan yang berkesan. Ia akan memposisikan semua unit dalam organisasi berada dalam keadaan siap siaga untuk beroperasi demi mencapai ‘target’ yang telah direncanakan. Ilmu yang berkaitan kerja dan tugasan itu sangat penting dalam organisasi dan ia sentiasa berubah-ubah. Jadi, semua pejabat harus sentiasa belajar (formal/informal) untuk menguasai ilmu berkaitan pekerjaan mereka. Maka kumpulan pakar harus dibentuk dalam organisasi agar dapat menjadi mentor dalam membimbing sumber daya manusia mengoperasikan organisasi.

Berbagai kelemahan dalam organisasi yang melibatkan pengetahuan perlu diselesaikan untuk menjamin kualitas produktiviti yang baik dan sempurna. Perlunya dibentuk unit manajemen pengetahuan untuk mengetahui dan menyelesaikan konteks ‘ilmu baru’ yang diperlukan oleh organisasi.

Setiap anggota organisasi perlu dinilai dan diukur bakat atau ‘talent’ yang dimilikinya untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada mereka. Maka kelompok anggota organisasi yang berbakat ini harus dimaksimalkan kemampuannya agar organisasi memperoleh keuntungan dari kelebihan tersebut. Dan mereka juga harus diberi reward tertentu sebagai motivasi dalam meningkatkan dan mengembangkan kinerja mereka. Dengan segala kekuatan finansial, ilmu dan sumber daya manusia yang unggul maka organisasi dapat bergerak dengan efisien dan mampu bersaing di semua peringkat. Untuk membentuk suasana sedemikian, organisasi perlu ‘invest’ agar semua anggota organisasi memperoleh ‘conducive environment’ di dalam organisasi.